Sunday, November 28, 2010

Serba Serbi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Pengembangan dan cara apa yang dilakukan oleh surat kabar online sebagai alternativ menghadapi pesaingnya?
            Persaingan teknologi komunikasi selam ini selalu menjadi yang terdepan khususnya dalam dunia internet seperti surat kabar online, karena sudah banyak membukakan peluang bagi surat kabar untuk bersaing dalam dunia jurnalisme dalam menyediakan layanan berita yang fleksibel terhadap jarak dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena kemudahan yang diberikan oleh dunia online terutama dalam hal pengolahannya yang bisa memberikan suatu informasi seperi berita dan juga informasi–informasi lain yang di butuhkan masyarakat.
Surat kabar online saat ini sangad berpengaruh besar bagi masyarakat khususnya dalam memberikan suatu informasi dalam waktu cepat, tanpa ribet dan harus membawa–bawa Koran atau majalah kemana-mana. Karena dengan menggunakan headphone dalam satu gengam saja, kita bisa mendapatkan bermacam–macam informasi yang kita butuhkan dengan membuka suatu situs surat kabar online yang kita ketahui. Tingkat kepercayaan pembaca terhadap kualitas dan merek dari suatu surat kabar ternama juga tidak bisa di ragukan lagi, baik kemampuannya menjaring pengiklan, dapat pula disaksikan dari kemampuan surat kabar online saat ini akan mampu meningkatkan efisiensi biaya produksi. 
Apa peran wartawan ketika siapapun yang memiliki komputer dan koneksi internet bisa mengklaim seorang reporter, editor dan penerbit?
            Peran wartawan yang selama ini kita tahu adalah seseorang yang mampu mencari suatu informasi baik itu berita dan lain-lainnya yang berguna untuk memasok suatu informasi yang mereka dapatkan ke media yang mereka naungi. Mungkin yang di maksud disini reporter itu sama dengan wartawan akan tetapi lebih digunakan dalam dunia televisi Sedangkan dalam dunia surat kabar online wartawan juga merupakan  reporter yang memiliki peran yang sama dengan wartawan  akan tetapi media online juga harus menyerahkannya ke editor terlebih dahulu agar bisa disaring sesuai kadar berita yang di butuhkan untuk khalayak, kemudian baru bisa di terbitkan oleh penerbit, karena bagaimanapun juga seorang wartawan = reporter tidak bisa di sebut juga sebgai editor dan penerbit karena mereka mempunyai tugas yang berbeda. Dan suatu informasi yang didapat terlebih dahulu harus melalui penyaringan oleh seorang editor dan kemudian di serahkan kepada penerbit untuk diterbitkan.
Apakah wartawan profesional akan dibutuhkan bahkan di zaman ketika orang bisa mendapatkan berita mereka" tanpa filter "dengan proses editorial?
           
            Seprofesional apapun seorang wartawan dalam mencari ataupun menyajikan suatu berita yang telah mereka dapatkan, berita yang mereka dapatkan dan di berikan ke pihak media yang mereka naungi harus melewati “tahapan filter” yaitu proses editorial oleh seorang editor yang berpengalaman dan terndidik dalam bidangnya. Berita yang wartawan dapatkan dilapangan di serahkan kepada produser untuk di pilah pilih lagi lalu masuk ke editor untuk di lihat isi dari suatu berita tersebut berisi kontroversi atau tidak, mengandung RAS/SARA, dan masih banyak hal yang perlu di pertimbangkan. Semua itu dilakukan agar berita itu layak untuk di sajikan kepada khalayak luas karena yang kita tahu sekarang ini banyak media yang menyalahgunakan kepercayaannya dengan terlalu membesar-besarkan suatu berita atau informasi yang mereka dapatkan. Hanya untuk Berlomba-lomba siapa menjadi yang tercepat dan terdepan dalam menyajikan suatu berita tanpa melihat keakuratan dari isi berita tersebut.

Bagaimana dengan penonton? Berikan penjelasan tentang penurunan kewaspadaan
editorial tradisional, apakah yang konsumen berita lakukan sekarang sudah memiliki
tanggung jawab untuk menjadi lebih pintar dalam mencari informasi?

           
            Dengan kata lain kalau dilihat seperti itu tentu tingkat kewaspadaan editorial tradisional menurun tentu iya, karena akibat yang dilakukan oleh para wartawan tanpa adanya seorang editor mereka bisa saja semena-mena memberitakan suatu berita atau informasi yang simpang siur yang masih belum di ketahui kebenarannya. Sehingga semua itu terlihat menjadi isu belaka sedangkan suatu instansi atau media yang terkait harus mampu memberikan keakuratan dan nilai fakta dengan sejelas-sejasnya. Karena bisa kita lihat contoh yang sudah ada di sekitar kita salah satu media televisi yang sudah beberapa kali menyebarkan berita yang tidak benar akibatnya kepercayaan publik terhadap jurnalis televisi semakin menurun karena media sudah jadi corong partai dan pengusaha.
             Mungkin memang ada beberapa konsumen berita yang dapat menyaring berita atau informasi yang mereka dapatkan dengan baik dan lebih pintar memilah milih sajian berita yang di sajikan oleh media yang ada contohnya masyarakat kalangan menengah ke atas. Akan tetapi ada pula yang masih belum telalu pintar untuk menyaring atau memilah milih berita mana yang layak mereka tonton atau dapatkan. Karena yang kita tahu di negara kita masih banyak masyarakat yang buta akan informasi dan teknologi yang ada contohnya masyarakat kalangan menengah kebawah.

Apakah Anda setuju dengan penilaian bahwa ketika para ahli melihat kembali pada abad
kedua puluh satu, mereka akan mengingatnya sebagai abad terakhir dari buku tersebut?

            Menurut saya setuju atau tidaknnya saya dengan perkembangan abad ke-21 yang menjadi akhir dari buku tentu saja tidak karena bagaimanapun juga buku tetap akan selalu di butuhkan oleh khalayak untuk kebutuhan mereka untuk mendapatkan atau menyebarkan suatu informasi, apalagi bagi pengkoleksi buku-buku baik itu buku sain ataupun buku novel dan lain sebagainya. Walaupun jaman sekarang dan jaman yang akan datang akan lebih maju dengan adanya media internet yang lebih cangih dan lebih praktis, pasti tidak semua yang bisa menggunakannya dengan bebas karena keterbatasan-keterbatasan baik waktu ataupun biaya. Maka dari itu buku akan tetap terus ada dan tidak akan pernah ada matinya karena terkadang isi buku yang ada dalam internet tidak begitu lengkap atau sedikit berbeda seperti buku pada umumnya.  
            
Kelompok : The Converse

Serba Serbi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Pengembangan dan cara apa yang dilakukan oleh surat kabar online sebagai alternativ menghadapi pesaingnya?
            Persaingan teknologi komunikasi selam ini selalu menjadi yang terdepan khususnya dalam dunia internet seperti surat kabar online, karena sudah banyak membukakan peluang bagi surat kabar untuk bersaing dalam dunia jurnalisme dalam menyediakan layanan berita yang fleksibel terhadap jarak dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena kemudahan yang diberikan oleh dunia online terutama dalam hal pengolahanya yang bisa memberikan suatu informasi seperi berita dan juga informasi–informasi lain yang di butuhkan masyarakat.
Surat kabar online saat ini sangad berpengaruh besar bagi masyarakat khususnya dalam memberikan suatu informasi dalam waktu cepat, tanpa ribet dan harus membawa–bawa Koran atau majalah kemana-mana. Karena dengan menggunakan headphone dalam satu gengam saja, kita bisa mendapatkan bermacam–macam informasi yang kita butuhkan dengan membuka suatu situs surat kabar online yang kita ketahui. Tingkat kepercayaan pembaca terhadap kualitas dan merek dari suatu surat kabar ternama juga tidak bisa di ragukan lagi, baik kemampuannya menjaring pengiklan, dapat pula disaksikan dari kemampuan surat kabar online saat ini akan mampu meningkatkan efisiensi biaya produksi. 
Apa peran wartawan ketika siapapun yang memiliki komputer dan koneksi internet bisa mengklaim seorang reporter, editor dan penerbit?
            Peran wartawan yang selama ini kita tahu adalah seseorang yang mampu mencari suatu informasi baik itu berita dan lain-lainnya yang berguna untuk memasok suatu informasi yang mereka dapatkan ke media yang mereka naungi. Mungkin yang di maksud disini reporter itu sama dengan wartawan akan tetapi lebih digunakan dalam dunia televisi Sedangkan dalam dunia surat kabar online wartawan juga merupakan  reporter yang memiliki peran yang sama dengan wartawan  akan tetapi media online juga harus menyerahkannya ke editor terlebih dahulu agar bisa disaring sesuai kadar berita yang di butuhkan untuk khalayak, kemudian baru bisa di terbitkan oleh penerbit, karena bagaimanapun juga seorang wartawan = reporter tidak bisa di sebut juga sebgai editor dan penerbit karena mereka mempunyai tugas yang berbeda. Dan suatu informasi yang didapat terlebih dahulu harus melalui penyaringan oleh seorang editor dan kemudian di serahkan kepada penerbit untuk diterbitkan.
Apakah wartawan profesional akan dibutuhkan bahkan di zaman ketika orang bisa mendapatkan berita mereka" tanpa filter "dengan proses editorial?
           
            Seprofesional apapun seorang wartawan dalam mencari ataupun menyajikan suatu berita yang telah mereka dapatkan, berita yang mereka dapatkan dan di berikan ke pihak media yang mereka naungi harus melewati “tahapan filter” yaitu proses editorial oleh seorang editor yang berpengalaman dan terndidik dalam bidangnya. Berita yang wartawan dapatkan dilapangan di serahkan kepada produser untuk di pilah pilih lagi lalu masuk ke editor untuk di lihat isi dari suatu berita tersebut berisi kontroversi atau tidak, mengandung RAS/SARA, dan masih banyak hal yang perlu di pertimbangkan. Semua itu dilakukan agar berita itu layak untuk di sajikan kepada khalayak luas karena yang kita tahu sekarang ini banyak media yang menyalahgunakan kepercayaannya dengan terlalu membesar-besarkan suatu berita atau informasi yang mereka dapatkan. Hanya untuk Berlomba-lomba siapa menjadi yang tercepat dan terdepan dalam menyajikan suatu berita tanpa melihat keakuratan dari isi berita tersebut.

Bagaimana dengan penonton? Berikan penjelasan tentang penurunan kewaspadaan
editorial tradisional, apakah yang konsumen berita lakukan sekarang sudah memiliki
tanggung jawab untuk menjadi lebih pintar dalam mencari informasi?

           
            Dengan kata lain kalau dilihat seperti itu tentu tingkat kewaspadaan editorial tradisional menurun tentu iya, karena akibat yang dilakukan oleh para wartawan tanpa adanya seorang editor mereka bisa saja semena-mena memberitakan suatu berita atau informasi yang simpang siur yang masih belum di ketahui kebenarannya. Sehingga semua itu terlihat menjadi isu belaka sedangkan suatu instansi atau media yang terkait harus mampu memberikan keakuratan dan nilai fakta dengan sejelas-sejasnya. Karena bisa kita lihat contoh yang sudah ada di sekitar kita salah satu media televisi yang sudah beberapa kali menyebarkan berita yang tidak benar akibatnya kepercayaan publik terhadap jurnalis televisi semakin menurun karena media sudah jadi corong partai dan pengusaha.
             Mungkin memang ada beberapa konsumen berita yang dapat menyaring berita atau informasi yang mereka dapatkan dengan baik dan lebih pintar memilah milih sajian berita yang di sajikan oleh media yang ada contohnya masyarakat kalangan menengah ke atas. Akan tetapi ada pula yang masih belum telalu pintar untuk menyaring atau memilah milih berita mana yang layak mereka tonton atau dapatkan. Karena yang kita tahu di negara kita masih banyak masyarakat yang buta akan informasi dan teknologi yang ada contohnya masyarakat kalangan menengah kebawah.

Apakah Anda setuju dengan penilaian bahwa ketika para ahli melihat kembali pada abad
kedua puluh satu, mereka akan mengingatnya sebagai abad terakhir dari buku tersebut?

            Menurut saya setuju atau tidaknnya saya dengan perkembangan abad ke-21 yang menjadi akhir dari buku tentu saja tidak karena bagaimanapun juga buku tetap akan selalu di butuhkan oleh khalayak untuk kebutuhan mereka untuk mendapatkan atau menyebarkan suatu informasi, apalagi bagi pengkoleksi buku-buku baik itu buku sain ataupun buku novel dan lain sebagainya. Walaupun jaman sekarang dan jaman yang akan datang akan lebih maju dengan adanya media internet yang lebih cangih dan lebih praktis, pasti tidak semua yang bisa menggunakannya dengan bebas karena keterbatasan-keterbatasan baik waktu ataupun biaya. Maka dari itu buku akan tetap terus ada dan tidak akan pernah ada matinya karena terkadang isi buku yang ada dalam internet tidak begitu lengkap atau sedikit berbeda seperti buku pada umumnya.  
            
Kelmpok : The Converse

Let's d'Make Over